Nestapa Satu Keluarga Rela Tinggal di Kolong Jembatan Tol Gegara Tak Bisa Bayar Kontarakan

 

Setiap keluarga punya ceritanya sendiri dalam memperjuangkan kehidupan. Istilah ‘roda berputar’ bisa dirasakan siapa saja. Ada satu titik waktu yang membuat semuanya berubah.

Seperti yang dirasakan oleh satu keluarga di Papanggo, Tanjung Priok, Jakarta Utara. Keluarga ini tak bisa membayar uang kontrakan, hingga memutuskan untuk tinggal di kolong jembatan tol.

Suyani, ibu dari keluarga ini mengaku tak ingin menyusahkan orang lain dengan berbagai omelan yang nantinya akan didapat, ketika tak bisa membayar kontrakan. Maka dari itu, dia terpaksa keluar dari kontrakan.

Kemiskinan membuat satu keluarga ini berpindah ke kolong jembatan. Sebelumnya sumber penghasilan utama dari Suyani adalah warung makan milik milik sang suami. Namun warung tersebut bangkrut dan tutup karena sepinya pembeli.

Kebangkrutan warung itu menjadi titik terendah perekonimian keluarga Suyani. Tak ada penghasilan yang bisa diandalkan, bahkan untuk membayar kontrakan yang dijumlah total senila Rp1 juta.

 Kan kontrakannya enam ratus ribu, airnya sembilan ratus ribu, listriknya seratus ribu, sejuta lah sebulan. Lagi anaknya pada kerja enak ya ada yang ngasih, lah ini?," papar Suyani.


Ditambah lagi dengan kondisi anak-anaknya yang terkena PHK di saat pandemi. Mereka akhirnya menyerah.

" Pas corona itu anak-anak pada berhenti kerja PHK PHK ya sudah, sudahlah nyerah kita enggak bisa apa ngontrak, daripada diomelin orang," papar dia dengan masih bisa tersenyum.

Satu keluarga ini mantap memutuskan pindah ke kolong tol. " Sudahlah kita pindah saja ke kolong tol," ungkap Suhanda.

Tak dipungkiri, hidup di bawah kolong jembatan dengan penghasilan yang tak menentu, membawa keluarganya harus merasakan rasa pahit. Namun Suyani tetap bersyukur dengan semua keadaan itu.

" Alhamdulillah ya kalau dibilang kurang ya kurang tapi bagaimana ya uangnya adanya segitu ya kita cukup-cukupin ajalah alhamdulillah. Yang penting bisa beli air, beli beras ya makan apa adanya aja," kata Suyani di tengah krisis yang terjadi.

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Nestapa Satu Keluarga Rela Tinggal di Kolong Jembatan Tol Gegara Tak Bisa Bayar Kontarakan"

Post a Comment