Kisah Pilu Mempelai Pria Menangis Sesenggukan Bersimpuh, Ibu Meninggal Jelang Resepsi
Merdeka.com - Baru-baruini beredar video viral di media sosial yang cukup menyayat hati. Video itu memperlihatkan seorang mempelai pria yang masih mengenakan pakaian adat, tak sanggup menahan derai air mata lantaran ibunya telah tiada. Padahal esok harinya adalah hari pernikahan sang pria.
Mempelai pria itu bersimpuh di samping jenazah sang ibunda. Terlihat para kerabat dan tamu yang hadir, juga tak sanggup menahan isak tangis. Seorang pria lain berusaha menenangkan dan membelai.
Prosesi Akkorontigi atau Mappacing malam itu berubah. Perayaan yang harusnya disambut bahagia sontak menjadi duka. Meski begitu, akad nikah dan resepsi tetap diadakan pada keesokan harinya, tanpa kehadiran ibunda.
Berikut ulasannya.
eninggal Saat Tradisi Mappacing
Dilansir dari laman Instagram akun @ndorobeii, mengunggah video seorang mempelai pria di Gowa, Sulawesi Selatan yang ditinggal sang ibu jelang hari pernikahannya.
Instagram @ndorobeii ©2020 Merdeka.com
Video berdurasi 36 detik tersebut pertama kali diunggah oleh akun Fitri Yunengsih Basir di laman Facebook. Ia menceritakan kisah pilu salah seorang saudaranya, selaku mempelai pria yang terlihat mengenakan pakaian adat berwarna hijau.
Ia menangis sesenggukan sampai bersimpuh di samping mendiang ibundanya, yang meninggal saat prosesi adat Akkorontigi atau Mappacing.
Sebuah tradisi sakral, rangkaian adat perkawinan suku bugis yang dihelat malam hari, menjelang akad nikah. Seorang ibu akan mengambil sedikit daun paccing daun inai. Kemudian dibubuhi pada telapak tangan calon pengantin, sebagai bentuk pemberian restu dari keluarga.
Penyebab Kematian
Hingga saat ini belum diketahui identitas pengantin pria tersebut. Namun kisah harunya viral di berbagai media sosial usai diunggah oleh Fitri pada Minggu (22/11) kemarin.
Ia juga mengaku bahwa sang mempelai pria masih bagian dari keluarganya. Kendati demikian, dirinya pun belum tahu pasti penyebab kematian dari ibunda si pria.
Suka Cita Berubah Menjadi Kelam
Instagram @ndorobeii ©2020 Merdeka.com
Tradisi Mappacing yang dihiasi dengan suka cita, mendadak menjadi buyar. Malam perayaan itu berubah menjadi tangisan kelam. Meski begitu, akad nikah tetap di gelar keesokan harinya.
Tanpa kehadiran sang ibunda, acara semakin terasa dipenuhi dengan suasana duka. Apalagi prosesi Mappacing kala itu sengaja digelar di kediaman pengantin pria.
Sebab umumnya prosesi dilakukan di rumah calon mempelai perempuan, di malam menjelang hari akad nikah esoknya.
Reaksi Haru Netizen
Instagram @ndorobeii ©2020 Merdeka.com
Kisah pilu ini menuai banyak komentar warganet yang turut berduka atas nasib sang mempelai pria. Sebagian yang lain terlihat meninggalkan doa dan berbela sungkawa.
Instagram @ndorobeii ©2020 Merdeka.com
"Ya Allah gak kuat liat video ini 😢😢😢 semoga almarhumah diampuni segala dosanya, dan anaknya diberi ketabahan 😢😢," tulis @ayushopii.
"Innalillahi waainna ilahi rojiun. Alfatihah buat beliau dan keluarga terutama yang mempelai sabar semoga Husnul khotimah dan di tempatkan di surganya Allah," tulis Nadira irha.
"Sakit bro rasanya kalau ditinggal ibu secepat itu bro sabar bro stay strong," tulis @aldi_ynt007.
"Jangan pernah menyia nyiakan orang yang tulus mencintai mu. Jika terlambat makan kesedihan lah yang ada 😇," tulis @tisa_vanpersie.
Video Viral Isak Tangis Pria, Ibunda Meninggal Jelang Resepsi
Berikut video saat seorang mempelai pria tengah berderai air mata. Bersimpuh di samping jenazah ibundanya saat menjalankan tradisi Mappacing, jelang resepsi.
sumber. Merdeka.com
0 Response to "Kisah Pilu Mempelai Pria Menangis Sesenggukan Bersimpuh, Ibu Meninggal Jelang Resepsi"
Post a Comment